Archive for the Uncategorized Category

CIRI-CIRI PROFESIONALISME DIBIDANG IT DAN KODE ETIK PROFESIONALISME YANG HARUS DIPUNYAI SEORANG IT

Posted in Uncategorized on April 12, 2010 by dayatgf

PROFESIONALISME:

Profesionalisme biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yag baik,jadi kalau profesionalisme dibidang IT adalah seseorang yang pintar dibidang komputer atau pemograman yang memiliki kualitas pengetahuan yang sangat baik dan melakukan pekerjaannya dalam bidangnya dengan sangat baik dan bertanggung jawab.

Ciri-ciri seorang profesional di bidang IT adalah :
1. Memiliki pengetahuan yang tinggi di bidang TI
2. Memiliki ketrampilan yang tinggi di bidang TI
3. Memiliki pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni, sejarah dan komunikasi
4. Tanggap thd masalah client, faham thd isyu-isyu etis serta tata nilai kilen-nya
5. Mampu melakukan pendekatan multidispliner
6. Mampu bekerja sama
7. Bekerja dibawah disiplin etika
8. Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat

Kode Etik IT Profesional :

Idealnya, setiap bidang profesi memiliki rambu-rambu yang mengatur bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak. Dalam beberapa bidang profesi, seperti kedokteran, jurnalistik, dan hukum, rambu-rambu ini telah disepakati bersama para profesionalnya dan dituangkan ke dalam Kode Etik. Seseorang yang melanggar Kode Etik dinyatakan melakukan malpraktek dan bisa mendapatkan sangsi tergantung kepada kekuatan Kode Etik itu di mata hukum. Sangsi yang dikenakan adalah mulai dari yang paling ringan, yaitu sekedar mendapat sebutan “tidak profesional” sampai pada pencabutan ijin praktek, bahkan hukuman pidana.
Sebagai salah satu bidang profesi, Information Technology (IT) bukan pengecualian, diperlukan rambu-rambu tersebut yang mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan kegiatannya. Sejauh yang saya ketahui, belum ada Kode Etik khusus yang ditujukan kepada IT Profesional di Indonesia. Memang sudah ada beberapa kegiatan yang mengarah ke terbentuknya Kode Etik ini, namun usahanya belum sampai menghasilkan suatu kesepakatan. Dalam tulisan ini, saya ingin memusatkan perhatian kepada Kode Etik yang dibuat oleh IEEE Computer Society dan ACM yang ditujukan khusus kepada Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT.
Kalau kita melihat Kode Etik seperti yang disebutkan di atas, ada lima aktor yang perlu diperhatikan:
1. Publik
2. Client
3. Perusahaan
4. Rekan Kerja
5. Diri Sendiri
Kepentingan publik (public interest) mendapat perhatian cukup besar dalam kode etik ini dan di berbagai tempat dalam Kode Etik, kepentingan publik itu disebut-sebut. Dalam melakukan kegiatannya, seorang software engineer dituntut untuk konsisten dengan kepentingan publik. Bahkan dalam rangka memenuhi kewajiban kepada client dan perusahaan pun kita dituntut untuk juga memikirkan kepentingan publik.
Untuk software yang menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya software flight control untuk pesawat terbang, kepentingan publik sangat kentara, yaitu salah satunya adalah safety. Definisi konsisten dengan kepentingan publik dalam kasus ini adalah agar kita membangun suatu software flight control yang reliable dan sesuai dengan fungsinya.

Sumber :http://www.blog.simetri.co.id

“Pengertian Cybercrime”

Posted in Uncategorized on Maret 20, 2010 by dayatgf

cybercryme yaitu kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan menggunakan tekhnologi cyber dan terjadi didunia cyber.
cyber Istilah yang digunakan orang untuk menyatakan sesuatu yang berhubungan dengan Internet atau dunia maya.

ciri Cybercrime:
1. Parker (1998) percaya bahwa ciri hacker komputer biasanya menunjukkan sifat-sifat berikut :
– Terlampau lekas dewasa
– Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
– Keras hati
2. Sementara banyak orang yang beranggapan bahwa hacker adalah orang yang sangat pintar dan muda
3. Parker masih menyatakan bahwa kita harus berhati-hati membedakan antara hacker sebagai tindakan kriminal yang tidak profesional dengan hacker sebagai tindakan kriminal yang profesional
4. Parker menunjukkan bahwa ciri tetap dari hacker (tidak seperti kejahatan profesional) adalah tidak dimotivasi oleh materi
5. Banyak diantara hacker adalah pegawai sebuah perusahaan yang loyal dan dipercaya oleh perusahaan-nya, dan dia tidak perlu melakukan kejahatan komputer
Mereka adalah orang-orang yang tergoda pada lubang-lubang yang terdapat pada sistem komputer
Sehingga kesempatan merupakan penyebab utama orang-orang tersebut menjadi ‘penjahat cyber’

Kategori Cybercrime :
1. Cyberpiracy
penggunaan teknologi komputer untuk :
mencetak ulang software atau informasi
mendistribusikan informasi atau software tersebut melalui jaringan komputer
2. Cybertrespass
penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan akses pada:
Sistem komputer sebuah organisasi atau individu
Web site yang di-protect dengan password
3. Cybervandalism
penggunaan teknologi komputer untuk membuat program yang :
Mengganggu proses transmisi informasi elektronik
Menghancurkan data di komputer

Contoh Cybercrime berdasarkan kategori:
1. Mendistribusikan mp3 di internet melalui teknologi peer to peer
2. Membuat virus SASSER
3. Melakukan serangan DoS (deniel of Service) ke sebuah web

sumber : fajri@freebsd.or.id

Pengertian Etika dan Profesionalisme

Posted in Uncategorized on Maret 8, 2010 by dayatgf

Pengertian Etika

Kata etika berasal dari bahasa asing yunani yaitu ethos yang bermakna karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika sangat berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok yang merupakan alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.

Pengertian Profesi

Profesi merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana profesi tersebut di dapat melalui suatu pekerjaan yang dilakukannya yang diatur oleh Etika Profesi dimana Etika Profesi tersebut hanya berlaku sesama Profesi tersebut.

Ciri khas profesi :

– Memiliki fungsi dan signifikasi sosial

– Memiliki keahlian/keterampilan tertentu

– Keahlian/keterampilan diperoleh dengan menggunakan teori dan metode ilmiah

– Didasarkan atas disiplin ilmu yang jelas

– Diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama

– Aplikasi dan sosialisasi nilai- nilai profesional

– Memiliki kode etik

– Kebebasan untuk memberikan judgement dalam memecahkan masalah dalam lingkup kerjanya

– Memiliki tanggung jawab profesional dan otonomi

– Ada pengakuan dari masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya

Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.

Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.

Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Karena TI ibarat pisau bermata dua, legal dan ilegal, baik dan buruk, maka mau tak mau berhubungan dengan etika.

Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.

Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:

1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.

2. Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?

3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.

4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

Salah satu alasan sulitnya menegakkan etika di dunia TI adalah karena relatif barunya bidang ini. Tak seperti dunia kedokteran yang usianya sudah ratusan abad, bidang TI adalah profesi baru. Walaupun ada juga yang melanggar, dalam dunia kedokteran, etika profesi sangat dijunjung tinggi. Ini jauh berbeda dengan dunia TI, di mana orang sangat mudah melanggar etika. Orang masih meraba-raba batasan antara inovasi, kreatifitas, dan pelanggaran etika. Apalagi dunia ini hampir sepenuhnya digeluti oleh anak-anak muda yang kerap mengabaikan persoalan moralitas yang abu-abu.

Sumber : http://sitizulaiha.wordpress.com

Pengantar Telematika

Posted in Uncategorized on Oktober 12, 2009 by dayatgf

PENGANTAR TELEMATIKA

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi Pengetahuan tentang telematika.kata TELEMATIKA yang seringkali diidentikkan dengan dunia internet di Indonesia. Telematika merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat pada masa ini.

Menurut saya, Telematika merupakan gabungan dari kata Telekomunikasi dan Informatika. Telekomunikasi berarti hubungan, sedangkan Informatika berarti informasi. Dengan demikian, pengertian telematika menurut saya adalah informasi yang saling terhubung.Telematika muncul karena akibat dari perkembangan era digital sehingga teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu.

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, kata Telematika sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Istilah Telematika sendiri diambil dari bahasa Perancis,“telematique” istilah ini untuk pertama kalinya muncul pada tahun 1978 yang pertama kali memperkenalkan kata ini Simon Nora dan Alin Minc dalam bukunya yang berjudul ‘informatisation de la Societe.

Istilah Telematics dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena        perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi          telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”. Nah, dengan berkembangnya perpaduan antara teknologi komunikasi dengan teknologi informatika ini menghasilkan sebuah media komunikasi baru.

Hello world!

Posted in Uncategorized on Oktober 12, 2009 by dayatgf

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!